Selamat Berkunjung Di Blog Forkompas

Senin, 04 Februari 2013

Bogor – Seorang mahasiswa asal Papua yang sedang kuliah di Bogor terkena peluru yang ditembakkan oleh orang tak dikenal (OTK). Tembakkan tersebut dilepaskan tanpa sebab oleh pelaku dan pelurunya mengenai bagian atas telinga korban. Korban bernama Marinus Gobai adalah mahasiswa aktif yang sedang kuliah di Universitas Djuanda Bogor. Marius Gobai Mahasiswa Papua di Bogor nyaris ditembak Orang Tak Dikenal (OTK )

Foto: Korban bernama
Mahasiswa Marinus Gobay.
Seorang mahasiswa asal Papua yang sedang kuliah di Bogor terkena peluru yang ditembakkan oleh orang tak dikenal (OTK). Tembakkan tersebut dilepaskan tanpa sebab oleh pelaku dan pelurunya mengenai bagian atas telinga korban. Korban bernama Marinus Gobai adalah mahasiswa aktif yang sedang kuliah di Universitas Djuanda Bogor. 



Hari minggu tanggal 03 Februari 2013, Jam 16.00 – 18.00 WIB olahraga bola Volly di Lapangan Kampus Universitas Djuanda Bogor bersama teman- teman.

Selesai olahraga saya bersama teman kembali ke rumah tempat tinggalnya. Setelah tiba di rumah bersiap – siap pergi ke Gereja Katdral Bogor.

Tujuan ke Katedral : Ikut Ibada mingguan dan Mengambil motor milik-ku yang titipkan pada hari sabtu sore.

Berangkat dari rumah jam 18.37 WIB. Dari rumah ke tempat kejadian berjalan kaki karena tinggal di pedesaan. Dari rumah kami dua orang yang pergi ke gereja.
Tiba di tempat kejadian 18.47 WIB. Tempat kejadian lokasi umum yakni bundaran lampu pemberhantian mobil roda empat dan roda dua depan tugu Macan Ciawi. Wilayah topografi tempat kejadian termasuk wilayah kecamatan Bogor Selatan.

Setibahnya di tempat parkiran mobil angkutan kota jurusan Ciawi – Baranang Siang. Tiba – tiba seorang tak mengenal (OTK) memanggil saya dan temans saya . Dengan kata hei,hei, hei kamu kesini. Saya tidak tegur dia karena saya tidak mengenalnya.
Lalu se penembak memaksakan diri datang berdekatan saya, lalu dia mulai bertanya dengan menggunakan bahasa Inggiris “where are you came from” kamu asal dari mana. Jawab. Asal saya dari Papua.

Saya tidak mau ngobrol berlanjut lagi berkata “ maaf pak tujuan saya ke tempat lain jadi mohon maaf pamit saya jalan dulu ya.
Tiba – tiba dia tidak mau bicara apa – apa datang memukuli saya dengan tangan kosong. Saya pun membalas memukul dia hanya sekali saja.

Dia mulai memanas aksinya, mengelurakan pistol yang isi di bagian pinggang kiri kemudian membuka kunci pistol. Setelah dia mengeluarkan pistol,membuka kunci teman – teman pelakunya menghadang , memegang dia dengan nada keras mengeluarkan kata – kata pak Jangan tembak ini manusia.

Jarak antar OTK penembak dan saya dihimpit oleh temannya pelaku. Kemudian tidak segan – segan membuang tangan kanan yang bawa pistul menudu menaru di lurus dahiku.Sya mulai menunduk kepala lalu ujung pistol (keluar peluru) lurus di bagian kiri diatas daun teliga. Tempat luka penembakan peluruh di bagian kiri kepala di atas daun telinga. Saya pun mulai bergerak seluruh tubuh untuk menyembunyikan dari tempat penembakan yang dia tuju. Adanya akibat dorongan dari temannya dan pergerakan saya meloloskan penembakan tembakan peluruh meleset kulit kepala saya. Tembakan pertama tidak mengena di tempat sasaran pelaku membuka tempat isi peluruh lalu memasukan peluruh empat buah. Kemudian pelaku monondongkan pistul dan mengejar saya . Berhasil melarikan diri.
Pistol yang di gunakan Warna Coklat di bagian kepala,di bagian ujung keluar peluruh melapisi besih. Saya tidak bisa memastikan peluruh yang dia isikan, peluruh karet atau peluruh baja.
Saat itu saya menuju lurus dengan kantor pos polisi Ciawi yang terletak di sebelah bagian Timur jaln raya bertepatan pintu jalur masuk Universitas Djuanda Bogor Ciawi.

Polisi belum bisa membantu dan menangkap para pelakunya. Kata polisi ini wilayah Kapolsek Bogor Selatan. Kami meminta pak tolong menangkap para pelakunya tetapi tidak membantunya. Polisi mala tidak mau menangani masalahnya padahal terjadi di depan pos pengamanan mereka.
Kepala mulai pening dan lalu saya melarikan diri ke rumah sakit praktek 24 jam di Wangun jalan raya Tajur.

Setelah berobat Jam 23.30 WIB mengurus surat tanda bukti lapor di Kapolsek Bogor selatan. Ciri – ciri kelompok tersebut temasuk penembak: pakaiannya memakai leher bulat, rambut rapi pendek.

kata korban
Tadi siang, di tempat kuliah, di fakultas beberapa orang polisi dan intel datang mengecek status pendidikan. Apakah masih aktif atau tidak, mereka mencari informasih. Ini fakta informasi beberapa Dosen di fakultasnya. ini mengerikan bagi saya ni.
Bebrapa waktu lalu saya di cari oleh TNI/intel Bogor juga.
Ada orang yang lapor langsung di tangkap.